I. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan periskop sederhana ini adalah :
a. Menunjukkan cara pembuatan periskop sederhana
b. Menunjukkan cara kerja dari periskop
c. Menunjukkan sifat-sifat cahaya yang ada pada periskop
II. Kegunaan
Kegunaan dari Periskop sederhana adalah untuk melihat benda yang berada diatas ataupun dibawah kedudukan kita.
III. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Sebuah Gunting
2. Sebuah Cutter / pemotong
3. Sebuah pulpen
b. Bahan
1. Selembar kertas karton
2. Dua buah cermin datar
3. Sebuah Lakban
4. Sebuah Doubletape
5. Selembar kertas kado bermotif
6. Sebuah Senter/laser
Gambar 1.0 alat dan bahan
IV. Landasan Teori
Mengutip dari wikipedia Indonesia periskop merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembunyi. Penemu periskop sendiri adalah Thomas H. Doughty seorang warga Amerika Serikat. Periskop sederhana dapat dibuat dengan menggunakan kertas karton berbentuk tabung yang diberikan cermin paralel yang saling berhadapan dengan sudut 45° pada setiap sisinya. Dalam prinsip kerjanya periskop sederhana memanfaatkan sifat-sifat dari cahaya. Adapun sifat dari cahaya sebagai berikut :
1. Cahaya Merambat Lurus
2. Cahaya Dapat Dibiaskan
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garisnormal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara.
3. Cahaya dapat diuraikan
4. Cahaya menembus benda bening
5. Cahaya dapat dipantulkan
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Pemantulan cahaya ada 2 yaitu :
1. Pemantulan Difuse ( pemantulan cahaya baur) yaitu : pemantulan cahaya kesegala arah.
2. Pemantulan cahaya teratur : yaitu pemantulan cahaya yang mempunyai arah teratur.
Gambar 1.1 pemantulan
Sumber: Buku Sains Untuk Siswa SD dan MI Kelas 5.
Bila seberkas cahaya jatuh pada suatu permukaan, maka cahaya ada yang dipantulkan oleh permukaan tersebut. Sifat-sifat pemantulan berkas cahaya itu diselidiki oleh Willebord Snellius(1581-1626). Dari hasil penyelidikan ini dapat dihasilkan suatu hukum yang disebut Hukum Pemantulan snellius yang berbunyi :
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p)
Cermin adalah benda yang memantulkan hampir seluruh cahaya yang datang padanya. Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya datar. Sifat-sifat bayangan yang di bentuk oleh cermin datar adalah :
· Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran benda.
· Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
· Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. Misalnya tangan kirimu akan menjadi tangan kanan bayanganmu.
· Bayangan tegak seperti bendanya.
· Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.
V. Cara Pembuatan dan Prinsip Kerja
a. Cara/proses pembuatan
Adapun proses kerja kami dalam membuat periskop sederhana adalah sebagai berikut:
1. Menggambar jaring-jaring periskop di selembar karton sesuai rancangan yang ada dengan ukuran yang telah ditentukan.
Gambar 1.2 pola/rancangan periskop sederhana
2. Memotong lembaran karton sesuai jaring-jaring periskop menggunakan cutter dan gunting.
3. Melipat dan merakit jaring-jaring sehingga membentuk sebuah periskop, lalu merekatkan bagian-bagiannya menggunakan lakban dan lem.
Gambar 1.3 rancangan periskop
4. Menghias periskop dengan kertas pembungkus kado bermotif.
5. Memasang dua buah cermin datar dengan ukuran yang disesuaikan dengan periskop.
Gambar 1.3 periskop
b. Prinsip Kerja :
Prinsip kerja periskop adalah membentuk bayangan dengan melakukan pemantulan pada dua permukaan cermin datar yang dipasang atau disusun secara sejajar dan diposisikan miring agar mengarah ke pengamat, lalu pemantulan tersebut diteruskan ke mata pengamat.
Cahaya yang dipantulkan oleh obyek akan dipantulkan oleh cermin pertama yang berada diatas cermin kedua yang dipasang sejajar. Lalu cermin kedua memantulkan kembali cahaya yang bergerak lurus dan dipantulkan oleh cermin pertama ke pengamat. Sayangnya periskop hanya bisa melihat obyek-obyek yang segaris lurus dengan pengamat. Periskop sederhana bekerja dengan memantulkan sinar yang datang ke cermin datar pertama. Oleh cermin ini, sinar tadi dipantulkan kembali ke cermin datar kedua. Oleh cermin datar kedua tadi, sinar datang dipantulkan ke mata pengamat dalam bentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata pengamat.
VI. Simpulan
Setelah melakukan diskusi dan pengamatan tentang periskop sederhana yang kami buat, maka kami dapat menyimpulkan bahwa:
a. Periskop sederhana dapat digunakan untuk mengamati dari posisi tersembunyi, membantu melihat-lihat melewati dinding, sudut, atau hambatan lain yang menghalangi pandangan.
b. Cahaya memang dapat menembus benda bening, contohnya kaca, yang digunakan didalam periskop, sehingga periskop dapat digunakan sesuai dengan kegunaannya.
c. Cahaya dapat dipantulkan. Seperti dalam periskop, cahaya dipantulkan dari cermin atas ke cermin bawah, sehingga orang yang didalam periskop dapat melihat sekelilingnya.
d. Cara kerja periskop sangat sederhana, yaitu: diawali dengan masuknya cahaya pada kotak di bagian depan dan diterima oleh cermin bagian atas. Cermin tersebut kemudian mengirimkan cahaya yang diterima ke cermin yang disimpan di bagian bawah. Selanjutnya, cermin dibawah ini mengirimkan cahaya menuju mata kita, sehingga kita dapat melihat disekeliling kita di dalam karton atau periskop sederhana.
lembar kerja siswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar